Selasa, 29 November 2011
Minggu, 16 Oktober 2011
Organisasi Sebagai Sistim Kognitif
A. Definisi dan Pengertian Organisasi
1. Organisasi Menurut Stoner
- Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
- Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
- Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Pengertian organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
B. PEMBAHASAN
Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan. Tetapi karena keterbatasan kemampuan manusia, menyebabkan manusia tidak dapat mencapi tujuan tanpa kerja sama. Hal inilah yang mendasari manusia untuk hidup dalam berbagai organisasi.
Dilihat dari definisi secara umum, organisasi merupakan instrument sosial yang mempunyai batasan secara relatif dan dapat diidentifikasikan, tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan dan tergantung, bekerja sama atas dasar pembagian kerja, serta dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan organisasi adalah faktor Sumber Daya Manusia. Keunggulan mutu bersaing suatu organisasi sangat ditentukan oleh mutu SDM-nya. Penanganan SDM harus dilakukan secara menyeluruh dalam kerangka sistem pengelolaan SDM yang bersifat strategis. Sumber daya manusia merupakan sumber pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi dan merupakan sumber keunggulan kompetitif yang potensial karena kompetensi yang dimilikinya berupa intelektualitas, sifat, keterampilan, karakter personal, serta proses intelektual dan kognitif.
Pengertian kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya.
Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku manusia adalah pendekatan kognitif. Berikut penjelasan pendekatan kognitif tersebut dilihat dari : penekanannya, penyebab timbulnya perilaku, prosesnya, kepentingan masa lalu di dalam menentukan perilaku, tingkat kesadaran, dan data yang dipergunakan :
1. Penekanan
Pendekatan kognitif menekankan mental internal seperti berpikir dan menimbang. Penafsiran individu tentang lingkungan dipertimbangkan lebih penting dari lingkungan itu sendiri.
2. Penyebab Timbulnya Perilaku
Pendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul dari ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian pada struktur kognitif, yang dapat dihasilkan dari persepsi tentang lingkungan.
3. Proses
Pendekatan kognitif menyatakan bahwa kognisi (pengetahuan dan pengalaman) adalah proses mental, yang saling menyempurnakan dengan struktur kognisi yang ada. Dan akibat ketidak sesuaian (inconsistency) dalam struktur menghasilkan perilaku yang dapat mengurangi ketidak sesuaian tersebut.
4. Kepentingan Masa lalu dalam menentukan Perilaku
Pendekatan kognitif tidak memperhitungkan masa lalu (ahistoric). Pengalaman masa lalu hanya menentukan pada struktur kognitif, dan perilaku adalah suatu fungsi dari pernyataan masa sekarang dari sistem kognitif seseorang, tanpa memperhatikan proses masuknya dalam sistem.
5. Tingkat dari Kesadaran
Dalam pendekatan kognitif memang ada aneka ragam tingkatan kesadaran, tetapi dalam kegiatan mental yang sadar seperti mengetahui, berpikir dan memahami, dipertimbangkan sangat penting.
6. Data
Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian dan pengharapan pada dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuesioner.
Efisiensi kerja dalam suatu Organisasi dapat ditingkatkan melalui berbagai macam cara seperti :
1. Pelaksanaan fungsi manajemen yang tepat.
2. Pemanfaatan sumber-sumber daya ekonomi secara tepat.
3. Pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi sebagai alat pencapaian tujuan.
4. Pengarahan dan dinamika organisasi untuk pengembangan dan kemajuan yang
2. Pemanfaatan sumber-sumber daya ekonomi secara tepat.
3. Pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi sebagai alat pencapaian tujuan.
4. Pengarahan dan dinamika organisasi untuk pengembangan dan kemajuan yang
berkesinambungan.
C. KESIMPULAN
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.
Jadi maksud dari organisasi sebagai sistem kognitif adalah kita sebagai bagian dari sebuah organisasi harus mampu mengidentifikasi posisi diri kita terlebih dulu. Kita harus tahu, di mana kita berdiri sekarang. Perusahaan harus mampu dan memahami benar posisi dirinya ada di mana di dalam industri yang ditekuni. Dengan demikian, kita akan menyadari bahwa kita tidak sendirian di dalam organisasi sebuah industri yang kita tekuni. Setelah itu, kreativitas dan imajinasilah yang bekerja. Bergerak dari posisi sekarang, menuju sesuatu yang diinginkan. Di sini, hanya ada dua poin utama yang harus kita perhatikan. Fokus pertama, kita harus bisa melihat sebuah alternatif dari yang bisa kita tawarkan pada konsumen sesuai dengan kebutuhan mereka. Kedua, jangan hanya fokus pada konsumen kita terus. Pikirkan nonpelanggan. Kita harus mencoba mencari tahu bagaimana diri kita dan orang-orang yang selama ini bukan menjadi konsumen atau terlupakan menjadi konsumen kita, padahal mereka adalah pasar yang potensial digali lebih dalam lagi. Kita harus bisa menganalisis,mengevaluasi dan memecahkan masalah yang terjadi dengan logika yang kita miliki atau belajar dari pengalaman masa lalu, dari masalah internal sebuah organisasi atau eksternal (sosial masyarakat) dengan tujuan sebuah organisasi yang kita dirikan dapat berkembang, mampu bertahan dalam arus globalisasi dan maju dari tahun ketahun.
Langganan:
Postingan (Atom)